Berdasarkan laporan Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), kualitas anak Indonesia belum sesuai dengan harapan, termasuk kemampuan literasi dianggap masih jauh dari harapan.
Pemerintah berencana memasukkan akal imitasi (AI) sebagai mata pelajaran pilihan.
Menurut dia, perkembangan teknologi sudah tidak bisa dihindari sehingga digitalisasi harus dimanfaatkan dengan baik untuk mendukung kemajuan bangsa.
"Kami tidak mengubah kurikulum, kami memperbaiki metodenya, karena metode lebih penting dari materi," katanya.