Kekhawatiran para pemimpin dan akademisi di seluruh Eropa bahwa mereka akan "terpinggirkan" menguat menjelang pertemuan Trump-Putin di Alaska, dengan krisis Ukraina sebagai topik utama.
CARAPANDANG.COM, BERLIN -- Kanselir Jerman Friedrich Merz pada Rabu (13/8) memimpin serangkaian pertemuan virtual dengan mitra-mitra internasional untuk membahas pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang akan digelar di Alaska.
Diikuti oleh sejumlah pemimpin Eropa lainnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan Trump, pembicaraan tersebut bertujuan untuk menentukan sikap terkoordinasi terkait krisis Ukraina.
Tujuan para pemimpin Eropa adalah untuk bersatu dan menyampaikan pandangan mereka kepada Trump menjelang pertemuannya dengan Putin.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli 2018. (Xinhua/Lehtikuva/Heikki Saukkomaa)
KEPENTINGAN EROPA
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa pembicaraan dengan Trump "memperkuat landasan bersama bagi Ukraina" antara Eropa, AS, dan NATO.
Merz, saat bertemu dengan Zelensky di Berlin, setelah pertemuan virtual tersebut menekankan bahwa kepentingan keamanan dasar Eropa dan Ukraina harus dipertahankan di Alaska.
Itu adalah pesan yang disampaikan kepada Trump dalam pertemuan pada Rabu, tutur Merz.