"Saya pikir semakin banyak pengumuman perdagangan yang kita terima, semakin kuat dolar. Kesepakatan tarif ini ramah dolar, menurunkan daya tarik emas dan mendorong aksi jual di tengah sentimen risiko," ujar analis Marex, Edward Meir, kepada Refinitiv.
Kesepakatan akhir pekan antara Presiden AS Donald Trump dan Komisi Eropa memberlakukan tarif 15% untuk barang-barang Uni Eropa, setengah dari tarif yang awalnya diancamkan, meredakan kekhawatiran akan perang dagang yang lebih luas.
Pakta tersebut muncul setelah kesepakatan AS-Jepang minggu lalu, sementara para pejabat AS dan China akan melanjutkan perundingan tarif di Stockholm pada hari Selasa, dengan tujuan memperpanjang gencatan senjata perdagangan mereka selama 90 hari lagi.
Namun, seorang perwakilan perdagangan AS mengatakan tidak ada terobosan besar yang diharapkan dengan China, dan menekankan bahwa diskusi akan berfokus pada pemantauan dan implementasi komitmen yang ada.
"Anda tidak melihat pergerakan penurunan yang signifikan pada emas karena kesepakatan tersebut masih bisa terbukti sulit untuk diimplementasikan atau tidak realistis," ujar Meir.
Sementara itu, The Federal Reserve (The Fed) AS diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25%-4,50% saat pertemuan dua harinya berakhir pada hari Rabu.
Sementara itu, para pelaku pasar terus memperkirakan potensi penurunan suku bunga pada bulan September.